Dunia Kita Berbeda
“lyssa kamu yakin mau ke
tempat kak maria nasution itu?” ucap kyu.
“tentu saja! Kan kita
sudah berjanji dengan alice, lagi pula aku juga ingin roh
Kakaknya alice cepat
tenang dan akhirnya aku bisa terbebas dari penyakit love
Sindrom ini” balasku
penuh semangat.
Kyu hanya dapat tertawa
melihat tingkahku sambil sekali-sekali menunjuk ke arahku
Dengan maksud menertawai
ekspresi yang muncul di mukaku.. entah ekspresi
Apakah itu. Aku pun
tidak mengetahuinya..
Di rumah Maria
“Hallo, apakah ada orang?” ucapku sambil mengetuk pintu. Entah kenapa
sekarang
Perasaanku lebih
berdebar-debar. Apa karena kakaknya alice sedang gugup?
Aku tak mengerti. Tak
lama kemudian pintu pun terbuka. “iya, maaf anda siapa ya?”
Ucapnya lembut. Wah kak
maria memang manis. Lalu aku menceritakan semuanya
Kepadanya.
Ia pun meneteskan air
mata, lalu berkata “Ray mengapa kau begitu
Bodoh dan menyedihkan?
Kenapa kau tak bilang? Aku pun mempunyai perasaan
yang sama sepertimu, kau
jahat meninggalkanku begitu saja”.
Kak maria terus
menangis, aku tahu kok perasaan itu. Sehingga aku dapat
Menenangkan kak maria
yang sedang terlarut dalam kesedihan. Kemudian kami
Di ajaknya untuk masuk.
Kami membincangkan banyak hal. Kak maria menceritakan
Semuanya kepadaku dengan
maksud agar kak ray (kakaknya alice) juga dapat
Mendengarnya.
Saat itu entah kenapa
perasaanku sangat berdebar. Tapi, setelah kak maria
Mengakhiri apa yang dia
ingin ceritakan tiba-tiba perasaan bergetarku pun
Hilang. Tak lama dari
itu aku tak sadarkan diri.
Kyu sangat panik, ia
langsung berpamitan dan berlari sembari mengendongku
Menuju rumah sakit
terdekat. Air matanya mengalir begitu deras. Sembari
Sekali-sekali ia berkata
“Lyssa jangan tinggalkan aku, aku tak bisa hidup tanpamu”.
Di rumah sakit
“Dok, tolong obati pacar
saya secepatnya! Saya takut akan terjadi apa-apa kepadanya
Kalau tidak segera di
tanggani”. Ucap kyu. Dokter itu pun langsung menyuruh kyu
Untuk meletakkanku di
kursi roda, agar aku mudah di angkut ke ruang UGD. Kyu pun
Langsung menuruti
perintah sang dokter.
Aku tidak sadarkan diri
untuk waktu yang cukup lama, ada sekitar 6 hari. Saat aku
terbangun aku melihat
kyu dan ibuku menangis. “Kenapa kalian menangis?
ada yang salah ya
denganku?” ucapku lirih.
“enggak kok, kami tadi
habis makan rujak terus kepedesan. Jadinya menangis
Seperti ini. Iya kan
tante? ” balas kyu. Ibuku hanya mengganguk lalu berkata
“bagaimana perasaanmu
sekarang nak? Sudah tenang? “.
“hmm, sudah lumayan
tenang, memangnya aku kenapa sih?” balasku.
“kan sudah aku bilang
kamu tidak apa-apa. Oh iya lyssa, setelah kamu bisa
Keluar dari rumah sakit.
Kita main ke rumah alice yuk! Dia pasti senang dapat
Melihatmu kembali.” Ucap
kyu.
Saat itu aku hanya bisa
mengeluarkan ekspresi kebinggungan. Kyu yang
Menyadarinya pun seolah
tak percaya lalu dia berkata lagi “Kalau kak
Maria? Apakah kau ingat
dia? “. Aku hanya dapat mengelengkan kepala.
Tak lama dari itu kyu
meninggalkan ruang rawatku dengan ekspresi khawatir.
“Bu, sebenarnya apa yang
terjadi kepadaku? Kok muka kyu terlihat sangat cemas?
Apakah hal ini sangat
buruk? “ ucapku. Ibuku hanya dapat mengelengkan kepala
Lalu berkata kembali
“kamu baik-baik saja kok. Mungkin kyu sedang kehausan”.
Aku mencoba untuk
memahaminya. Tetap saja tak bisa. Yasudahlah, mungkin
Aku tak perlu tahu
semuanya.
No comments:
Post a Comment